Tuesday, October 10, 2006

Laili & Makjun, amek obat!

Tahu apa makjun? Ntah... aku pun tak berapa pasti... Tapi rasanya tu makanan kesihatan... Ehh... Ye ke? Camne aku nak describe? Ini, yg rempah ratus, ditumbuk halus dicampur itu dan ini kemudian dimasak. Digentel di jadikan bebulat. Kemudian di masukkan di dalam plastik berwarna kuning telus. Dijual di dalam botol... Itu ke makjun? Ubat sihat... err ada nama lain?

Ok... Org kata Laila dan Majnun. Cinta Sejati, gila babi... Sanggup sehidup semati. Mati pun takpe kalau tak dpt hidup bersama. Kalau tgk ceritanya yg tahun 50an tu... Pening lalat aku nak paham...

Cinta Laila Majnun cinta yg ultra. Sanggup bermati-mati. I love you tu memang lah patut... Dtg berdating mengesot-ngesot pun tak apa. Si dia sanggup tunggu tak kira apa keadaannya. Bukan macam kita, awek pakai tak seksi pun kena masuk rumah tukar skirt lagi pendek.

Sepatutnya... Laila dan Majnun kena ada blog... Laila-Majnun.blogspot.com... Barulah rock! Barulah dia org boleh cerita, yg mereka ini saling mencintai cuma atas sebab tertentu yg cinta mereka tak terlaksana... Namun mereka adalah cinta sejati. Secara kimianya, tak ada faktor kimia lain yg mampu merubah mereka (kimia - chemistry). Barulah kita boleh faham. Walaupun bahasanya ada 'alif di atas aaaaa...'. Melopong mulut!

Tapi lain pula ceritanya dengan cinta Laili dan Makjun. Macam ubatlah... Telan ubat, baik. Ubat ni tak baik, cuba ubat lain. Lama-lama... Nyanyilah... "Hai obat, hai obat, mari beli obat...". Bila dah banyak makan obat, badan dah tak boleh terima. Dah keras. Sumbat la ubat apa... Taknak jalan. Ubat cair, keras atau cucuk bontot, semua dah tak jalan... Dungu punya pesakit. Amek obat...

Mungkin semalam Si Laili kata... "Kandalah yg dinda tunggu. Walaupun ayahanda dinda tak setuju... Tak apa, kita tunggu hingga ayahanda dinda mati. Biarpun 16 tahun pun dinda akan tunggu kanda. Adakah kekanda sanggup?" Makjun menjawab... "Jangan kata 16 tahun wahai dindaku... Kerana cinta kanda pada dinda, 600 tahun pun kanda sanggup! Ouhh cinta hati payung pengarang hatiku...".

Tapi, sebab mereka ni bukan Laila & Majnun... Hati mereka dah kebas... Banyak telan obat. Badan dah tak rasa apa. Jangan kata 16 tahun... Semalam baru kata aku cinta padamu... Esok dah kata, Dia cinta padaku. Padahal, baru saja semalam sanggup berjanji setia, rintangi apa halangan bersama...

Ini cinta sejati? Hahhhhh.... Betul macam amek obat... Dah kebah, ubat dibuang ketepi... Cari bomoh cinta yg baru. "Datuk, tolong ya, berikan saya ubat yg baru". "Nak, ini obatnya Kamu baca-baca. tiup-tiup... Kalau tak mujarab. Nak datang sini balik. atok bagi ubat baru. Lagi baik."... Kenapa Laili dan Makjun tak tanya keluarga tak tanya yg berkuasa?

Hai la Laili, hai la Makjun... Hmmm... Amek obat!



You Are a Drama Princess (or Prince)

You're not over the top dramatic, but you have your moments.
You know how to steal the spotlight...
And how to act out to get your way.

People around you know that you're good for a laugh.
But at times, your drama gets a bit too much for everyone.
Tone it down a tad, and you'll still be the center of attention.



Lagu Obat - Doremi

Inilah obat hai sungguh istimewa
Kalau salah sapu bangun pagi hilang nyawa
Obat batuk kering batuk basah demam selsema
Mari beli obat ini gerenti puas hati

( korus )
Hai obat hai mari beli obat
Kalau lambat-lambat tak dapat
Hai obat hai obat mari beli obat
Kalau salah obat melompat

Obatlah ini buat dari akar kayu
Jika salah sapu badan licin tumbuh bulu
Obat angin merdu angin kuskus mata kelabu
Mari beli obat ini ...gerenti puas hati

( ulang korus )

Obatlah ini hai obat makjun sangkut
Kalau banyak makan sihat-sihat jadi semput
Obat sakit obat lenguh sendi angin senggugut
Mari beli obat ini gerenti puas hati

0 comments:

Post a Comment

About me

My photo
Between Reality and Fantasy...